Jakarta, SinarUpdate.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat resmi memperpanjang masa tanggap darurat bencana selama 14 hari menyusul bencana alam yang melanda sejumlah wilayah di provinsi tersebut. Keputusan ini ambil untuk memastikan penanganan korban dan pemulihan infrastruktur berjalan maksimal, serta memberikan waktu yang cukup bagi aparat, relawan, dan masyarakat untuk menanggulangi dampak bencana.
Perpanjangan masa tanggap darurat ini juga menekankan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan koordinasi antarinstansi. Beberapa daerah terdampak masih menghadapi kondisi kritis, termasuk kerusakan rumah, akses jalan yang terputus, dan kebutuhan mendesak akan air bersih serta logistik. Dengan perpanjangan ini, pemerintah berharap proses evakuasi dan distribusi bantuan dapat berjalan lebih lancar.
Langkah Penanganan dan Evakuasi Korban
Pemprov Sumbar bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan relawan terus melakukan evakuasi korban, distribusi bantuan logistik, dan pemeriksaan kesehatan bagi warga terdampak. Selain itu, koordinasi dengan TNI dan Polri juga lakukan untuk memastikan keamanan wilayah terdampak dan kelancaran transportasi bantuan.
Beberapa titik pengungsian telah siapkan untuk menampung warga yang rumahnya terdampak bencana. Bantuan berupa makanan, obat-obatan, pakaian, dan perlengkapan darurat lainnya terus kirim ke wilayah yang paling membutuhkan. Dengan perpanjangan masa tanggap darurat, seluruh pihak terkait memiliki waktu tambahan untuk menilai kebutuhan masyarakat dan memperkuat sistem penanganan bencana di lapangan.
Pemerintah daerah juga memprioritaskan pemulihan infrastruktur vital, termasuk jalan, jembatan, dan jaringan listrik, yang sempat terganggu akibat bencana. Langkah ini diharapkan mempercepat mobilisasi bantuan dan mengurangi dampak jangka panjang bagi masyarakat terdampak.
Imbauan untuk Warga dan Kesiapsiagaan
Pemprov Sumbar mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Warga minta untuk tetap berada di lokasi aman, menghindari daerah rawan longsor atau banjir, dan melaporkan kondisi kritis di sekitarnya. Selain itu, masyarakat imbau untuk memanfaatkan posko pengungsian dan fasilitas darurat yang telah sediakan.
Perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 hari ini juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesiapsiagaan jangka panjang. Pemerintah daerah menekankan pentingnya edukasi bencana, kesiapan logistik, serta pemetaan wilayah rawan bencana agar risiko dapat minimalisir di masa depan.
