Home / Berita / Pramono Soroti Persaingan ‘Jagoan’ Jakarta Utara Bikin Tak Akur

Pramono Soroti Persaingan ‘Jagoan’ Jakarta Utara Bikin Tak Akur

Pramono Soroti Persaingan 'Jagoan' Jakarta Utara Bikin Tak Akur

Jakarta, SinarUpdate.com 15 November 2025 – Politikus senior Pramono Anung, yang kini menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, mengungkapkan keprihatinannya terhadap ketegangan yang muncul akibat banyaknya “jagoan” atau tokoh berpengaruh di wilayah Jakarta Utara. Menurut Pramono, keberadaan banyaknya figur yang saling bersaing di kawasan tersebut malah menciptakan ketidakakuratan antar kelompok, yang pada akhirnya mengganggu stabilitas sosial dan politik di daerah tersebut.

Pramono menyampaikan hal ini saat memberikan sambutan dalam acara diskusi publik yang selenggarakan di Jakarta Utara pada hari Rabu (14/11). Dalam kesempatan tersebut, ia menilai bahwa wilayah Jakarta Utara, yang kenal sebagai pusat ekonomi dan industri. Kini menjadi kawasan yang sangat berpotensi menjadi lahan pertempuran politik dan sosial. Hal ini terjadi karena banyaknya tokoh yang saling bersaing untuk mendapatkan pengaruh dan posisi.

“Di Jakarta Utara, banyak tokoh yang merasa memiliki pengaruh dan kapasitas sebagai ‘jagoan’, namun sayangnya ini tidak selalu mengarah pada kerja sama yang baik. Justru, seringkali muncul ketidakcocokan yang memperburuk hubungan antar mereka, yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan masyarakat,” ujar Pramono.

Banyaknya Tokoh Berpotensi Positif dan Negatif

Pramono mengakui bahwa keberagaman tokoh yang ada di Jakarta Utara dapat membawa dampak positif jika mereka mampu bekerja sama untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun, jika tidak ada komunikasi dan saling pengertian, maka ketegangan dan persaingan antar “jagoan” tersebut justru akan menciptakan perpecahan.

“Keberagaman tokoh dan kelompok di Jakarta Utara seharusnya menjadi modal untuk memperkuat pembangunan daerah, bukan justru memperparah konflik. Saya berharap para pemimpin daerah, baik itu tokoh politik, sosial, maupun tokoh masyarakat, bisa menyatukan visi demi kemajuan bersama,” tegasnya.

Masyarakat Merasa Terpinggirkan

Beberapa warga Jakarta Utara mengungkapkan keprihatinan mereka terhadap situasi ini.

Seorang warga yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, “Kami sebagai warga merasa terpinggirkan karena ketegangan antara para jagoan ini. Masing-masing saling tarik ulur kepentingan, padahal yang kami butuhkan adalah perubahan yang nyata.”

Beberapa pengamat politik juga menganggap bahwa ketegangan antara tokoh-tokoh yang saling berebut pengaruh ini berisiko memunculkan konflik sosial yang lebih luas. Mereka menyarankan agar para pihak yang terlibat bisa lebih terbuka untuk berkolaborasi dan fokus pada kepentingan bersama.

Apakah Jakarta Utara Akan Lebih Harmonis?

Pramono berharap agar masyarakat dan tokoh-tokoh di Jakarta Utara dapat mengedepankan rasa kebersamaan dan mengesampingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Menurutnya, komunikasi yang baik dan kesadaran akan pentingnya kerja sama menjadi kunci untuk menciptakan situasi yang lebih kondusif.

Dengan semakin banyaknya tantangan yang dihadapi Jakarta Utara, seperti masalah kemacetan, urbanisasi, dan ketimpangan sosial, Pramono menekankan bahwa hanya dengan persatuan dan saling mendukunglah masalah-masalah tersebut bisa diatasi dengan lebih efektif.

“Kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri, karena Jakarta Utara adalah bagian dari ibu kota negara ini. Membangun Jakarta Utara berarti turut membangun Indonesia yang lebih baik,” ujar Pramono mengakhiri sambutannya.

Diskusi yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat ini diharapkan dapat mendorong kesadaran baru. Di kalangan tokoh-tokoh Jakarta Utara, sehingga tercipta kerjasama yang lebih harmonis bagi pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Tantangan ke Depan

Ke depan, Jakarta Utara harus bisa keluar dari dinamika persaingan yang tidak sehat dan berfokus pada kemajuan yang lebih inklusif. Harapan besar kini ada di pundak para pemimpin lokal, agar mereka mampu. Meredakan ketegangan yang ada dan mengarahkan wilayah tersebut menuju masa depan yang lebih cerah.

Demikian artikel berita mengenai pernyataan Pramono yang menyoroti situasi ketidakakuratan akibat banyaknya tokoh berpengaruh di Jakarta Utara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *