Jakarta, SinarUpdate.com – Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan bahwa program pemberian Makanan Bergizi (MBG) untuk anak-anak tetap berjalan meski memasuki masa libur sekolah. Pernyataan ini muncul menanggapi usulan sebagian pihak yang menyarankan penghentian sementara MBG saat sekolah libur. BGN menekankan bahwa konsistensi pemberian gizi penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan anak-anak, sehingga program MBG tidak boleh berhenti hanya karena libur sekolah.
Konsistensi Gizi untuk Anak-anak
Menurut BGN, pemberian MBG merupakan bagian dari program nasional untuk memastikan anak-anak menerima asupan gizi yang cukup setiap hari.
“Kesehatan dan pertumbuhan anak tidak berhenti saat libur sekolah. Oleh karena itu, pemberian MBG harus tetap konsisten,” jelas juru bicara BGN.
BGN menambahkan bahwa pemberian gizi yang tidak konsisten dapat berdampak negatif pada perkembangan anak, termasuk menurunnya kemampuan belajar dan daya tahan tubuh. Oleh karena itu, pihaknya memastikan bahwa program MBG tetap berjalan melalui mekanisme distribusi yang sesuaikan dengan kondisi libur. Selain itu, BGN menegaskan pentingnya kerja sama antara sekolah, pemerintah daerah, dan pihak terkait untuk menjaga kelancaran program ini. Anak-anak tetap dapat menerima MBG melalui pos-pos distribusi khusus atau kegiatan komunitas selama masa libur.
Respons terhadap Usulan Penghentian MBG
Usulan penghentian MBG saat libur sekolah sempat mencuat di beberapa forum publik. Namun, BGN menegaskan bahwa menghentikan program ini justru dapat merugikan anak-anak yang bergantung pada asupan gizi dari MBG. Pihak BGN juga menegaskan bahwa program ini telah siapkan untuk menghadapi berbagai situasi, termasuk libur sekolah, agar tidak ada anak yang kehilangan akses gizi. Mekanisme distribusi dan pengawasan tetap lakukan untuk memastikan semua anak menerima MBG secara merata. Para pakar gizi menyambut baik langkah BGN yang memastikan konsistensi pemberian MBG.
Mereka menekankan bahwa masa libur tidak boleh menjadi hambatan untuk program kesehatan anak, karena efek jangka panjang dari gizi yang tidak terpenuhi bisa signifikan. Selain itu, BGN juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan orang tua agar memahami pentingnya program MBG. Dengan dukungan komunitas dan pihak sekolah, program ini tetap berjalan lancar meski anak-anak tidak berada di kelas. BGN menegaskan bahwa pemberian MBG tetap berjalan selama libur sekolah untuk menjaga kesehatan dan pertumbuhan anak-anak. Konsistensi gizi menjadi prioritas utama, dan pihak terkait memastikan distribusi MBG tetap lancar. Usulan penghentian program tolak karena dapat merugikan anak-anak, sementara mekanisme pengawasan dan distribusi tetap sesuaikan agar semua anak menerima manfaatnya secara merata.





