Jakarta, SinarUpdate.com – Di Kabupaten Lebak, Banten, kisah inspiratif muncul dari warga yang bahu-membahu mengumpulkan iuran untuk membangun rumah nenek bernama Nenek Sari (82) yang tinggal di rumah tidak layak huni. Kondisi rumahnya yang reyot dan rawan roboh membuat warga merasa terpanggil untuk membantu. Rumah Nenek Sari hanya berdinding papan lapuk dan berlantai tanah. Atapnya bocor saat hujan, dan ruangannya sangat sempit. Keadaan ini membuat kesehariannya penuh kesulitan, terutama saat musim hujan tiba. Warga setempat, melihat kondisi tersebut, memutuskan untuk berinisiatif mengumpulkan iuran guna membangun rumah baru yang lebih layak.
“Kami tidak bisa tinggal diam melihat nenek hidup dalam kondisi seperti itu. Setiap warga menyumbang sesuai kemampuan agar beliau bisa tinggal dengan aman dan nyaman,” ujar salah satu warga yang memprakarsai penggalangan dana.
Semangat Gotong Royong Warga Lebak
Inisiatif warga Lebak ini menunjukkan semangat gotong royong yang tinggi. Dana yang dikumpulkan berasal dari iuran warga sekitar, donasi sukarela, serta dukungan beberapa komunitas lokal. Semua pihak bekerja sama, mulai dari perencanaan pembangunan hingga pengerjaan rumah. Warga yang memiliki kemampuan membangun ikut turun tangan, membantu mengecat, memasang atap, hingga menata interior rumah baru Nenek Sari. Bahkan anak-anak pun ikut berpartisipasi dengan membersihkan lahan dan membantu kegiatan ringan.
“Ini bukan hanya soal membangun rumah, tapi juga mempererat solidaritas warga. Kita ingin nenek bisa hidup lebih aman dan sejahtera,” tambah salah satu tetangga.
Harapan Nenek Sari dan Manfaat Rumah Layak Huni
Nenek Sari mengaku sangat bersyukur dan terharu atas perhatian warga. Ia menyebut bahwa selama puluhan tahun tinggal di rumah reyot, belum pernah merasakan perhatian sebesar ini dari lingkungan sekitar. Rumah baru ini diharapkan dapat memberikan kenyamanan dan keamanan, terutama saat musim hujan dan angin kencang. Pembangunan rumah layak huni bagi Nenek Sari juga menjadi inspirasi bagi warga lain untuk saling peduli. Langkah sederhana melalui iuran dan kerja sama ini menunjukkan bahwa bantuan nyata dapat muncul dari kepedulian komunitas. Rumah baru yang segera selesai diharapkan bisa menjadi simbol solidaritas dan kepedulian sosial masyarakat Lebak terhadap warga yang membutuhkan.
Kisah warga Lebak ini menunjukkan bahwa gotong royong masih hidup dan menjadi solusi bagi masalah sosial di tingkat komunitas. Melalui kepedulian sederhana, kehidupan seorang lansia bisa berubah lebih layak dan aman, sekaligus memperkuat ikatan sosial antarwarga. Dengan semangat dan kepedulian seperti ini, Nenek Sari akan segera menempati rumah barunya yang layak huni, dan warga Lebak membuktikan bahwa kebersamaan mampu menciptakan perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat.





